Postingan

PARA PENJAGAKU

Untukmu para penjagaku yang selalu mencintai tanpa tapi Menerima semua salah dan kekurangan tanpa menghakimi Tak mampu ku membalas semua  kebaikan dan pengorbanan selama ini Hanya doa yang aku panjatkan Untukmu para penjagaku Aku selalu rindu . Bertahun telah berlalu Namun rasa ini masih sama Perihnya kehilanganmu Masih membekas didalam sanubariku . Bukan ku tak merelakan Takdir yang telah digariskan Kenangan yang tak kan hilang Hidup di lubuk hati terdalam . . . (Lirik ini ditulis tahun 2020 tentang kerinduan terhadap sosok 'guardian' yang sudah 'berpulang')

TAKBIRAN PERTAMA TANPA IBU

Lebaran pertama setelah 'yatim piatu' . 👨"Mau ikut ke Jati atau ke Ledok?" 👩"Ledok aja" . Pertanyaan penegasan yang beliau ucapkan sebelum menurunkanku di gang depan rumah. Berjalan sendiri masuk gang menuju rumah di Ramadhan terakhir. Sepanjang jalan tidak bertemu siapapun sampai aku masuk rumah yang entah sudah berapa lama kosong tak perpenghuni. Semenjak bapak dan ibu meninggal, kakakku tak mengijinkanku tinggal sendirian di ruanmah itu. Dan hari ini, aku ingin merasakan kembali lebaran di rumah meskipun sendirian. . Alone and lonely... Perasaan paling terasa ketika mendengarkan gema takbir bersahut sahutan dari masjid. Satu persatu ruangan kumasuki sambil mengingat semua kenangan yang pernah kulalui. Aku, kakak-kakakku, orang tuaku, dan semua memory yang masih kuingat jelas dipikiran serta rasanya di hatiku.  . Bodohnya aku yang tak menyadari bahwa aku berada di sebuah rumah yang lama tak ditempati. Tak ada makanan dan minuman atau apapun yang bisa kup...

SAYAP PATAH

 Aku dan perasaanku, dikisah masa lalu Semua yang pernah terjadi, cukup untukku sendiri Asa dulu yang pernah ada melewati suatu masa . Pernah ada bahagia, meski sementara Tiga hati yang terluka, menyimpan ceritanya Sendiri menguatkan hati meredam luka dijiwaku . Perpisahan yang tak pernah terbayangkan Emosi dan ego mengalahkan semua rasa dan asa Luka yang tertoreh tak dapat terhindarkan Hanya keikhlasan berdamai dengan semua keadaan... . Aku dan kenyataanku, antara dua hati Coba menerima cinta, yang tak sempurna bentuknya Berjalan dalam kegamangan, diantara sayap patahku... . . (Lirik ini tercipta 2021 dari sudut pandang seorang anak diantara kedua orang tuanya yang sedang 'berprahara')

SURGO NUNUT NEROKO KATUT

Jangan pernah meremehkan petuah orang tua mengenai 'bibit, bebet dan bobot' ketika memilih pasangan. Yakinlah, bahwa perempuan sebagai seorang istri, jihad terbesarnya ada dalam rumah tangganya. Sebagai muslimah, taat utama istri setelah Allah adalah suami. Selagi tidak ajakan bermaksiat kepada Allah, wajib bagi seorang istri untuk patuh. Ketika pasangan memiliki kearifan untuk mendengarkan keinganan istri serta mengakomodir harapan harapannya, surga yang istri rasakan dalam berumah-tangga. Sebaliknya ketika pasangan keras, egois dengan pendapat dan pikirannya sendiri maka nerakalah yang dirasakan... Suami sebagai pemimpin akan membawa karakter yang dibentuk dari latar belakang keluarga dan lingkungannya. Bagaimana suami sebagai kepala keluarga memimpin rumah tangganya, akan dipengaruhi oleh 'figur' yang dilihat dimasa lalunya. Pintar dan cerdas tidak selalu bijaksana, Rajin ibadah tidak identik berakhlak mulia. Perhatikan bagaimana reaksinya ketika marah dan 'under...

Hometown

Akhirnya kembali ke rumah ini setelah lima tahun berlalu, tempat aku dilahirkan dan dibesarkan. Meski tak sama, semua masih terukir jelas di otakku.  Perlahan, kuputar kembali memori yang kusimpan erat di palung hati. Tentang bapak, ibu dan saudara saudaraku. Tentang masa lalu, sebelum satu persatu pergi meninggalkanku. Kampung halaman, kota yang akan selalu identik dengan kata pulang untukku. Dimana sejenak aku mengistirahatkan hati, menjedakan hari diantara rutinitas yang seringkali melelahkan. Akhirnya kembali ke tempat ini setelah lima tahun berlalu, seperti reuni. Ada bapak, ibu dan keempat anak anaknya. Berada di tempat yang sama, dialam yang berbeda. Meski sudah berpuluh kali ku datangi tempat ini namun rasa nyeri di dada masih sama. Aahh... bukankah ini hanya masalah waktu, siapa yang lebih dulu dipanggil 'pulang'. Pada saatnya nanti akupun akan berada disini, karena sejatinya semua manusia akan mengalami, ditinggalkan atau meninggalkan. Semakin bertambah usiaku, kenapa...

CERITA TENTANG SAHABAT

Aku mengenalmu jauh sebelum kita dekat, kamu kakak kelasku saat SD, terpisah kala SMP dan dekat ketika SMA. Kedekatan kita berawal dari ketidaksengajaan, teman dekatku saat SMP adalah teman dekat mu saat SMA. Karena seringnya kita bersama, akhirnya kedekatan kita bertiga mulai terjalin. Aku, kamu dan dia. Sebagai satu satu nya pria diantara dua wanita, kamu sangat care dan protective, meskipun diam diam. Kamu menjadi pendengar yang baik kegalauan dua perempuan sekaligus pendamping yang bertanggung jawab. Mungkin kami yang lebih sering curhat dibandingkan kamu. Aku yakin, bukan karena kamu tidak memiliki masalah, mungkin kamu hanya tidak mau membebani kami. Ceritamu sebagian besar hanya cerita tentang keseruan dan keceriaan masa muda.  Kedekatan kita membuatku mengenal banyak teman temanmu. Teman teman yang beberapanya sangat kau jaga dari aku. Jika dulu aku tidak paham betapa protective nya kamu, sekarang baru kusadari bahwa kamu 'menjaga-ku'. Penjagaan yang pada akhirnya aku s...

Kewajiban dan Hak

  Manusia hidup memiliki banyak peran. Pada tiap peran selalu melekat kewajiban dan hak. Idealnya menunaikan kewajiban harus seimbang dengan pemenuhan hak. Namun adakalanya hidup tidak seideal yang kita pikirkan. Manakah yang lebih utama? "Tunaikanlah kewajiban kita, sedangkan hak kita minta kepada Allah. Jangan berharap kepada manusia" Pada setiap peran tunaikanlah semua kewajiban kita, sekuat dan sebaik yang kita mampu. Jika orang lain tidak menunaikan hak yang seharusnya kita terima, itu bukan urusan kita. Itu urusan antara mereka dengan Allah. Berdo'alah, memohonlah kepada Allah. Allah pasti akan memenuhi semua kebutuhan kita, meskipun bukan dari orang yang seharusnya memenuhi hak kita.  Kita hanya diminta pertanggung jawaban atas semua kewajiban pada tiap tiap peran kita sebagai manusia. Jangan kita menggantungkan diri kepada manusia, berharaplah hanya kepada Allah. Insya Allah akan tenang hidup kita.