Cerita Ibu Am kepada anak bungsunya (2)

Kepergian suami bu Am untuk selamanya ternyata menyisakan duka dan rasa kehilangan yang dalam. Entah sudah berapa kali perasaan itu diungkapkan kepada anak bungsunya, tidak terkecuali hari itu, saat mereka hanya berdua :
"sekarang 1000 hari meninggalnya bapakmu," kata bu Am membuka percakapan, "rasanya kangen banget. Kalau perginya kemana gitu, ku susul."
Sang anak hanya mendengarkan, karena pernyataan ini memang bukan yang pertama, dan yakin bukan juga pernyataan yang terakhir.
"Ditinggal orang tuaku dulu nggak seperti ini rasanya ditinggal suamiku," lanjut beliau,"Ternyata, se-enak-enaknya ikut orang tua lebih enak ikut suami."
Sang anak terkejut, pernyataan kali ini baru pertama kali didengarnya. Saat itu, sang anak tidak berkomentar, karena memang beliau tidak membutuhkan komentar. Beliau hanya ingin di dengarkan....Namun, pernyataan beliau terekam jelas di otaknya.
Apa semua perkawinan itu sedemikian membahagiakan sehingga kebahagiaan hidup bersama orang tua menjadi 'kurang'? Apakah aku juga akan merasakan hal yang sama seperti yang beliau rasakan? Sebaik apakah suamiku kelak, atau bahkan mungkin aku tidak akan pernah merasakan apa yang beliau rasakan? Pertanyaan demi pertanyaan yang selalu memenuhi otak sang anak saat itu. Sampai akhirnya ketika sang anak menikah, pertanyaan itu masih tetap menjadi pertanyaan besar yang ada di otaknya. Karena jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu hanya ada pada 'akhirnya'.....

Komentar

Unknown mengatakan…
Keluarga yang HEBAT...
Semua Suami tentu menginginkan pasanagan seperti ibu Am, mendapat istri yang dicintai dan mencintainya dunia dan akhirat.
Insyaallah beliau berdua bahagia disana....Amien
Unknown mengatakan…
Keluarga yang HEBAT
Semua suami tentunya mendambakan seorang istri se sholekhah ibu Am.
Insyaallah beliau berdua disana bahagia di keabadian ...Amien

Postingan populer dari blog ini

PARA PENJAGAKU

Sang Anumerta

SURGO NUNUT NEROKO KATUT