Ketika aku merindukanmu
Pernah suatu masa, aku bercerita tentang keluhku. Bukan karena tidak berayukur atau tidak ikhlas menerima ketetapan takdir yang sudah digariskan. Kadang, dengan bercerita kepada orang yang kita percaya dapat sedikit mengurangi beban serta mengurai kegelisahan. Di saat ketetapan takdir harus dijalani tanpa tahu apa yang akan terjadi nanti, bertahan, berjalan, meski tertatih namun tidak boleh menyerah. Menguatkan diri dengan doa dan keyakinan, semuanya akan baik baik saja.
Tak pernah terbayangkan pada awalnya, menerima 'amanah' besar dalam hidupku. Mendampingi sosok 'spesial', mengantarkan nya menjalani kehidupan yang 'lebih baik'. Seolah berjalan dalam lorong panjang yang gelap, meraba dimanakah cahayanya? Membayangkan sesuatu yang tak pasti, akan seperti apakah ujungnya?
'Ketika Allah memberikan sebuah amanah, yakinlah bahwa Allah juga menyiapkan kemampuan untuk memikul amanah itu'
Nasihat itu pernah kau katakan belasan tahun yang lalu, dan aku mempercayainya. Bahkan ketika sejenak ku putar kembali perjalanan waktu, aku semakin meyakininya.
Bersyukur... engkau ada menyertai jatuh bangun nya perjalan hidupku, menguatkanku dan menunaikan semua janjimu, sampai Allah memanggilmu.
Semoga, 'amanah' yang Allah titipkan padaku dapat menjadi amal jariyah yang meringankan hisabmu, menghapuskan dosamu serta menempatkanmu pada sebaik baik tempat di surga dan kelak kita dipertemukan kembali tetap sebagai keluarga.
Komentar